1. Pendidikan yang terintegrasi dengan keseimbangan pendidikan agama dan umum.
Sebagai seorang muslim menyakini kehidupan akherat yang lebih abadi dibanding kehidupan di dunia. Kehidupan dunia adalah tempat bercocok tanam yang kelak akan dipanen di akherat. SMA Pesantren Unggul Al Bayan Putri memformulasikan muatan pembelajaran yang seimbang antara pembelajaran umum dan pembelajaran keagamaan. Sehingga pelajaran umum perlu diimbangi dengan pelajaran Agama, diharapkan para peserta didik dengan penuh kesadaran bahwa keberhasilan dunia harus juga berhasil di akherat. Pendidikan keduanya dilakukan secara simultan dalam sebuah system yang integral.
2. Pembelajaran Kemandirian dan Tanggung Jawab.
Selain pendidikan akademik dan agama, pesantren juga mengajarkan santri untuk menjadi mandiri dan bertanggung jawab. Melalui kehidupan di asrama peserta didik diajarkan untuk mandiri, tidak menunggu bantuan oranglain, semua pekerjaan pribadi diselesaikan sendiri. Meminta bantuan oranglain memang apabila tidak mungkin dikerjakan sendiri. Dengan berbagai tugas dan tanggung jawab sehari-hari di asrama, peserta didik belajar untuk mengatur waktu, bekerja sama, dan mengelola diri sendiri.
3. Pendidikan Sosial.
Peserta didik SMA Pesantren Unggul Al Bayan putri berasal dari berbagai daerah, berbagai suku, dan budaya. Hal ini mengajarkan pendidikan sosial, bagaimana peserta didik bergaul, saling memahami, saling membantu dan bekerja sama. Dalam hubungan antar individu , peserta didik diajarkan tentang adab, etika, dan tata krama dalam pergaulan sehari-hari. Pembelajaran ini langsung dibimbing para guru sekaligus evaluasi pelaksanaannya.
4. Teladan Guru.
Di SMA Pesantren Unggul Al Bayan Putri Sukabumi, para guru diseleksi secara ketat kompetensinya, termasuk kompetensi kepribadian dan kompetensi sosialnya. Para guru harus bisa menjadi contoh dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik harus tinggal di lingkungan yang mendukung pembelajaran secara menyeluruh. Kehidupan sehari-hari, interaksi dengan sesama peserta didik, dan teladan dari para guru sangat berkontribusi pada proses pendidikan yang menyeluruh.
5. Guru yang professional.
Guru SMA Pesantren Unggul Al Bayan Putri diseleksi ketat dari ratusan pelamar se Indonesia dari perguruan tinggi ternama. Kemudian dilakukan masa percobaan dua kali. Percobaan pertama selama 3 bulan pertama dan percobaan kedua sampai dengan 1 tahun. Evaluasi calon guru meliputi 4 kompetensi dengan memperhatikan suara teman sejawat dan peserta didik yang dihimpun melalui angket dan wawancara.
Selama menjadi guru, selalu dilakukan peningkatan kemampuan melalui kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan secara rutin.
6. Pengembangan Diri Siswa
Setiap peserta didik didorong untuk berprestasi baik bidang akademik dan non akademik. Sekolah memberikan kesempatan pengembangan diri secara maksimal. Setiap peserta didik disiapkan minimal pernah mewakili sekolah dalam lomba atau kegiatan lainnya.
Berbagai kegiatan pengembangan diri disiapkan, seperti ekskul lebih dari 30 jenis, kegiatan OSIS dan MPK, serta kegiatan projek yang tidak hanya di level sekolah, tetapi sampai ke level nasional.
7. Prestasi Siswa, Guru, dan Sekolah
Mindset juara dan bertindak professional ditanamkan kepada seluruh komponen di sekolah, sehingga banyak prestasi diraih oleh para siswa dan guru baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Seluruh komponen sekolah bekerja professional sehingga penghargaan diberikan kepada sekolah dengan akreditasi A dan perpustakaan sekolah juga mendapat akreditasi A. Yang lebih menarik adalah para alumni diterima rata-rata 96,6% setiap tahunnya ke PTN favorit, bahkan 100% dalam dua tahun terakhir.
8. Ketenangan Orangtua
Hal yang tidak terfikirkan adalah berkurangnya beban orang tua. Pada umumnya anak-anak berangkat ke sekolah pagi hari, orangtua disibukkan dengan persiapan dan pengantaran mereka, baru orangtua bisa berangkat kerja dengan tenang. Permasalahan muncul apabila orangtua sakit atau keluar kota. Anak harus berangkat sendiri naik kendaraan umum atau ojek. Tidak semua sekolah melayani antar jemput. Belum lagi ketika anak berada di rumah karena libur atau pulang lebih cepat. Timbullah kekhawatiran terhadap aktivitas anak yang minim pengawasan. Belum lagi bila ternyata orangtua dipindahtugaskan karena promosi jabatan ke daerah lain. Selain orangtua pindah, anak juga harus dipindahkan sekolahnya.
Kejadian di atas tidak perlu terjadi apabila orangtua menyekolahkan anaknya di boarding school seperti SMA Pesantren Unggul Al Bayan Putri Sukabumi. Pendidikan dan pengawasan harian telah diserahkan kepada sekolah, orangtua bisa berangkat kerja dan pulang kerja kapanpun tanpa perlu perhatian khusus kepada anaknya. Orangtua juga tidak disibukkan dengan berbagai kegiatan persiapan keberangkatan anak ke sekolah. Dan apabila orangtua berpindah tugas ke luar kota, tidak perlu repot terhadap pemindahan sekolah anak, karena anak ada di boarding school.
Dengan sistem tersebut, alhamdulillah SMA Pesantren Unggul Al Bayan Putri Sukabumi mendapat kepercayaan masyarakat terbukti dengan banyaknya calon peserta didik yang mendaftar setiap tahunnya. Kepercayaan tersebut bukti nyata kepuasan orangtua. Kepuasan orangtua ini disebarkan kepada tetangga, rekan kerja sehingga tidak sedikit calon orangtua yang memperoleh informasi tentang SMA Al Bayan Putri orangtua alumni.
Oleh : H. Winarno, S.T, M.M